Selamat datang di http://qianzu.blogspot.com.
Bermacam-macam info kami coba share buat anda.
"Anda Puas,Kami pun Lemas".
Terimakasih atas kunjangan anda

APJK

BAB 1
DASAR-DASAR MIKROTIK

A. Pengertian Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai Router.Mikrotik didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

B. Sejarah MikroTik RouterOS
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet
Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.

C. Jenis-Jenis Mikrotik
1.MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC).
2.BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika kamu ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelas sebagai berikut:
Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
_ Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
_ Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien.
_ Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
_ Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
_ Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun. Jika kamu ingin sekedar untuk mencoba-coba silakan gunakan Level 1 sebagai awal.
Spec Minimal
• CPU and motherboard - bisa pake P1 ampe P4, AMD, cyrix asal yang bukan multiprosesor • RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau • mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB... perbandingannya, 15MB di memori • ada 1GB di proxy
• HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan
• menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA Very Happy
• NIC 10/100 atau 100/1000

D. Fitur-Fitur Mikrotik
1.Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2.Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports. 3.Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
- Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling. - Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
- DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
- Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
- Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.
- IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5 1. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
2. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet. 3. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).
4. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
5. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
6. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate. 7. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS. 8. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
9. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 10.Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
11.SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
12.Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
13.Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.
14.UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
15.VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
16.VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
17.VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
18.WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS.

E. Fungsi Mikrotik
Sebagian orang beranggapan bahwa router yang baik hanyalah router yang bermerek. Padahal, router sebenarnya juga bisa dibuat dengan menggunakan komputer, dan menginstal perangkat lunak yang sesuai. Salah satu perangkat lunak yang bisa difungsikan menjadi sebuah router adalah Mikrotik.
Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat untuk digunakan pada sistem pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikrotik kemudian menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang didesain untuk digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.
Sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi yang bisa dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of services (pengaturan bandwidth), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netwatch juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.

F. Routerboard
Salah satu produk terbaru Mikrotik adalah Routerboard 532 (RB532), motherboard kecil (14 x 14 cm) didesain sebagai motherboard perangkat wireless. Perangkat RB532 menggunakan media penyimpanan onboard 64 MB dan RAM 64 MB, memiliki 2 slot minipci dan 3 port ethernet 10/100 mbps.
Untuk menjadikan perangkat ini sebagai perangkat wireless, kita memasangkan kartu antarmuka wireless yang berbentuk minipci (biasanya banyak digunakan juga pada laptop). Fasilitas power over ethernet pun sudah tersedia sehingga kita tidak perlu mengulur kabel listrik jika menggunakan perangkat ini di tempat-tempat yang sulit seperti di menara. Cukup dengan menggunakan kabel ethernet saja.
Dalam uji coba yang dilakukan untuk mengukur kemampuan kinerja motherboard RB532 ini, dipasang dua komputer Pentium IV yang dihubungkan satu sama lain melalui port ethernet dari RB532 ini. Tes ini dilakukan lebih dari tiga jam, dan didapatkan kemampuan link yang cukup stabil dan besar, yaitu (akumulatif kirim dan terima) 189 mbps.
Selain RB532, saat ini Mikrotik juga dalam tahap akhir memproduksi motherboard Routerboard 112. Motherboard ini didesain lebih kecil dan sederhana daripada RB532 sehingga bisa dipasarkan dengan harga relatif lebih murah.
Wireless 350 mbps
Salah satu fungsi yang didemonstrasikan dan sangat diminati adalah kemampuan wireless dengan dual nstream yang digabungkan dengan sistem multigateway routing. Dual nstream adalah kemampuan sebuah perangkat wireless yang dapat menggunakan dua antarmuka jaringan sekaligus sehingga lebarnya pita yang bisa digunakan juga menjadi dua kali lipat dibandingkan hanya menggunakan satu antarmuka.
Kemampuan bisa dilipatgandakan lagi menggunakan teknik multigateway routing, yaitu kemampuan routing untuk membagi trafik yang melaluinya ke beberapa gateway secara acak. Pada demonstrasi di Praha ini digunakan empat perangkat wireless sehingga secara keseluruhan terdapat delapan sambungan wireless. Gabungan keseluruhan teknologi ini secara total mampu menciptakan media wireless dari satu titik ke titik lainnya sebesar 350 mbps.
Penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Mikrotik sudah cukup meluas di beberapa belahan dunia. Di Denmark, router Mikrotik digunakan untuk pengaturan RT/RW-net yang sampai saat ini telah memiliki 2.000 pengguna. Di Belanda, jaringan wireless Mikrotik ini digunakan juga secara internal sebagai media jaringan kamera keamanan (video surveillance). Meskipun tidak gratis, perangkat lunak Mikrotik ini bisa didapatkan dengan membayar lisensi seharga 45 dollar AS. Dengan membayar lisensi ini, pengguna juga mendapatkan hak untuk melakukan upgrade versi secara gratis selama satu tahun. Setelah itu, router akan tetap bisa digunakan, tetapi tidak bisa di-upgrade ke versi yang lebih baru, kecuali kalau pengguna memperpanjang lisensinya.
Secara umum, Mikrotik memang memiliki cukup banyak fasilitas yang sangat berguna untuk sebuah router. Kemampuannya jika diinstal pada komputer Pentium IV menyamai router bermerek kelas menengah, sedangkan penggunaan routerboard sebagai perangkat wireless juga cukup bisa diandalkan dan disejajarkan dengan perangkat-perangkat wireless kelas satu.
Satu hal yang bisa cukup mengganggu untuk pengguna awal adalah kebingungan saat melakukan instalasi awal dikarenakan tersedia cukup banyaknya fitur. Pengguna awal akan bingung di bagian mana harus mulai menginstalasi router-nya. Namun, jika pengguna mau sedikit sabar meneliti panduannya, Mikrotik cukup nyaman dan andal untuk digunakan dalam jaringan.

BAB II
PENERAPAN MIKROTIK
Season 1
Merancang jaringan komputer 1 lantai
(Kelompok 1, 2 dan 3)
Kondisi ruangan yang akan dibangun adalah
• Technical Support (Terdapat 6 PC)
• Adm & Personalia (Terdapat 4 PC)
• Finance (Terdapat 10 PC)
• Pemasaran (Terdapat 5 PC)
• Costumer Support (Terdapat 3 PC)
• Pimpinan (Terdapat 1 PC)
Desain Ruangan

KETERANGAN PENGELAMATAN IP
IP : 192.168.1.0 /28
/26 : 11111111.11111111.11111111.11110000
Subnet mask : 255.255.255.240
Jumlah subnet : 2x = 24 = 16
Jumlah Host / Subnet : 2y – 2 = 24 – 2 = 16 – 2 = 14
Blok subnet : 256 – 240 = 64  0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208
Ruangan subnet IP Awal IP Akhir Broadcast Technical Support 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.14 192.168.1.15
Finance
192.168.1.16
192.168.1.17
192.168.1.30
192.168.1.31 Adm & Personalia 192.168.1.32 192.168.1.33 192.168.1.46 192.168.1.47

Pimpinan
192.168.1.48
192.168.1.49
192.168.1.62
192.168.1.63 Pemasaran 192.168.1.64 192.168.1.65 192.168.1.78 192.168.1.79
Customer Support
192.168.1.80
192.168.1.81
192.168.1.94
192.168.1.95
Keterangan IP pada topologi : *Client mendapatkan ip dinamic dari server DHCP mikrotik.
Konfigurasi / simulasi Router Mikrotik
Langkah kerja pada kasus ini dibagi menjadi dua tim yang memiliki fungsi yang berbeda, dimana tim yang pertama bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router dan tim yang kedua bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router sebagai bridge atau switch.
Berikut pembagian tugasnya :
1. Tim / kelompok pengkonfigurasi router : Kelompok 2
2. Tim / kelompok pengkonfigurasi bridge :
a. Bridge 1 : Kelompok 1 dan Kelompok 7
b. Bridge 2 : Kelompok 4 dan kelompok 8
c. Bridge 3 : Kelompok 5 dan kelompok 9
d. Bridge 4 : Kelompok 6 dan kelompok 10

A. Langkah kerja pengkonfigurasi router
1. Nyalakan perangkat – perangkat yang akan digunakan pada studi kasus kali ini, dimana perangkat utamanya adalah komputer dan mikrotik router board.
2. Hubungkan komputer dengan perangkat router menggunakan media kabel UTP Straight melewati port 1 yang tersedia diperangkat mikrotik.
3. Pada komputer yang sudah terkoneksi secara fisik dengan mikrotik, buka winbox yang sudah tersedia (bisa didownload langsung dari mikrotik atau di website resmi mikrotik). Kemudian klik menu browse dan pilih mac address atau ip address yang tersedia di kolom daftar dan kemudian klik connect.
4. Setelah masuk kedalam interface winbox, maka kita akan melihat konfigurasi default yang sudah terpasang di mikrotik tersebut. Untuk itu kita perlu melakukan reset sistem sehingga kita dapat melakukan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan kita.
5. Bukalah sebuah terminal beru dengan mengklik menu new terminal yang terletak di menubar sebelah kiri winbox. Setelah terminal terbuka, ketikkan “sys reset” ( tanpa tanda petik) kemudian akan ada peringatan apakah ingin mereset atau tidak, tekan “y”.
6. Kemudian akan muncul popup dilayar kita yang menyatakan bahwa koneksi ke router sudah terputus. Ini dikarenakan saat kita mereset maka ip address yang terkonfigur di mikrotik tadi ikut hilang dan juga router otomatis melakukan restart.
7. Setelah keluar dari winbox, buka kembali winbox yang baru dan cari kembali perangkat mikrotik kita dengan mengklik tombol browse dan pilih perangkat tersebut setelah terlihat dan klik connect.
8. Pada saat kita telah kembali masuk ke interface winbox, maka akan ada sebuah jendela yang memberikan kita pilihan apakan akan menghapus konfigurasi dari pabrik atau akan membiarkannya saja. Untuk ini, kita pilih Remove Configuration sehingga seluruh setingan yang ada di mikrotik akan hilang dan kita dapat menyeting sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.
9. Setelah itu langkah selanjutnya adalah memberikan ip address pada setiap port yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang telah di jabarkan diawal tadi.
10. Klik menu IP  Address  [+], kemudian akan muncul jendela yang meminta kita untuk memasukkan konfigurasi untuk menambah ip address pada port yang kita tentukan tersebut. Port yang digunakan dimulai dari port 2 sampai port 5. Port 1 dicadangkan jika terjadi sesuatu nantinya, seperti jika ingin terkoneksi ke jaringan internet. Berikut printscreen untuk setingan ethernet 2 sampai ethernet 5.
11.
12. Karena kita akan menggunakan access point sebagai salah satu media untuk terkoneksi ke router, maka kita harus mengaktifkan wifi yang secara default tersetting disable. Caranya adalah buka menu wireless kemudian pada list yang tersedia terdapat sebuah wla yang berwarna buram karena dinonaktifkan. Untuk itu klik 2x pada wlan tersebut dan kemudian klik enable untuk mengaktifkannya.
Ether.3
Ether.4
Wlan.1
Ether.5
13. Setelah itu klik tab wireless masih di jendela untuk mengaktifkan wireless tadi, kemudian pada bagian mode, ganti menjadi ap bridge, kemudian klik tombol OK.
14. Untuk mempermudah client terkoneksi ke jaringan yang kita buat, maka penggunaan IP DHCP sangatlah membantu disini. Untuk itu kita perlu mengkonfigurasi router supaya dapat memberikan IP secara dinamis kepada client yang ingin terkoneksi dengan router kita. Caranya adalah klik menu IP  DHCP DHCP Setup. Kemudian atur ethernet berapa yang akan kita pilih untuk diberikan ip dinamis kepada client (dalam kasus ini semua ethernet diberikan ip dhcp). Secara default saat kita membuat ip dhcp, sistem akan menawarkan ip yang akan diberikan kepada client secara otomatis, kita dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan kita. Pada kasus ini kareba menggunakan subnetting /28, maka ip yang dapat dipakai persubnet nya hanya 14 host saja, untuk itu maka kita cukup menggunakan ip yang sudah terseting secara otomatis oleh sistem saja pada saat sistem meminta untuk menginputkan range ip yang akan diberikan ke client
Tanda jika sudah aktif pada setiap ethernetnya. Sistem juga akan meminta untuk memasukkan DNS Server, disini cukup isikan saja 10.1.1.5.
15. Konfigurasi untuk router telah selesai.

B. Langkah kerja pengkonfigurasi bridge.
1. Untuk persiapan awal hingga melakukan reset sistem, sama seperti cara untuk mengkonfigurasi router diatas.
2. Setelah sistem direset, maka setingan yang ada di dalam routerpun sudah tidak ada.
3. Kemudian klik menu Interface  [+] (tanda tambah), dan lakukan setingan seperti berikut.
4. Kemudian pilih tab ports, dan tambahkan semua port yang akan difungsikan sebagai swtich. Lakukan langkah seperti berikut.
5. Sehingga hasilnya akan menjadi seperti berikut, dan router sudah bisa difungsikan sebagai switch.

Season 2
Perancangan jaringan 4 lantai
(kelompok 4)
Kondisi Ruangan
 Lantai 1 terdapat ruangan:
o Lobby (Terdapat 30 PC)
o Technical Support (Terdapat 9 PC)
o Costumer Support (Terdapat 8 PC)
 Lantai 2 terdapat ruangan:
o Adm & Personalia (Terdapat 12 PC)
o Finance (Terdapat 14 PC)
o Pemasaran (Terdapat 10 PC)
 Lantai 3 sebagai Conference room (Terdapat 50 PC)
 Lantai 4 adalah ruangan khusus Pimpinan (Terdapat 1 PC)

Pengalamatan IP
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.192).
 Penghitungan: subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Konfigurasi / Simulasi Router Mikrotik
- Saat membuka winbox, ketikkan di terminal “sys reset”, lalu tekan y
- Kemudian winbox akan restart, klik remove configuration
- Klik IP, adresses. Lalu masukkan IP Address ke masing2 port ethernet, masukkan yang port 2-port 4.
Port 2:
Port 3:
Port 4:
Port 5:
WLAN1:
- Kemudian aktifkan WLAN1 sebagai hotspot. Klik wireless, klik kanan pada wlan1, kemudian klik enable.
- Klik 2 kali pada WLAN1, pilih tab wireless. Setting menjadi sebagai berikut:
- Lalu kita atur IP Dinamic, agar PC atau switch yang terkoneksi ke masing2 port dapat mendapatkan IP secara otomatis. Klik IP, DHCP Server, DHCP Setup, utk masing2 port ether, tinggal klik next, isi DNS dengan 10.1.1.1.
- Utk settingan router telah selesai. Selanjutnya untuk router yang akan dijadikan switch, lakukan setting berikut.
- Klik Interface, klik tanda tambah, klik bridge. Buat settingan berikut:
- Setelah klik ok, ketik Bridge. Pilih tab ports, kemudian tambahkan semua port yang ingin dijadikan switch dengan cara seperti berikut:
- Selesai. Sekarang router telah berfungsi sebagai switch.
Season 3
Membangun jaringan backbone
(kelompok 5 dan 6)
Teori Singkat
Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone:
- Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
- Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya - Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
- Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi: - Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
- Platform dengan bandwidth yang tinggi
- Rerouting dan redundancy
- Skala ekonomis
- Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
- Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
- Routing yang cerdas
- Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
- Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
- Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
- Fleksibilitas

2. Desain Jaringan Utama (Backbone)
a. Teknologi dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang perlu dipersiapkan antara lain:
• Bridge backbone ring
• Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring
• Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia). b. Teknik Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain: Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua
Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP. Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3 Topologi Jaringan
Pengaturan Router Utama
1. Buka Aplikasi Winbox
2. Klik MAC Address Router, klik connect.
3. New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-
4. Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
5. Jalankan kembali winbox.
6. Muncul Dialog Configuration
7. Kemudian klik remove configuration.
8. Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
9. Jalankan kembali Aplikasi Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.
10. Setting Interface Seperti gambar berikut :
: Ket:
 Pada Ether 1 diubah menjadi WAN
 Pada Ether 2 diubah menjadi Router 1
 Pada Ether 3 diubah menjadi Router 2
 Pada Ether 4 diubah menjadi Router 3
11. Setting IP Address pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini
12. Setting OSPF, dengan cara :
 Klik Routing
 Pilih OSPF
 Klik Networks, Klik +
 Atur seperti Gambar :
Langkah mengatur OSPF selanjutnya :
1.Klik Menu Instance
2.Lalu double klik default
3. Setting seperti gambar :
Setting Router 1
1. Buka Aplikasi Winbox
2. Klik MAC Address Router, klik connect.
3. New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-
31
4. Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
5. Jalankan kembali winbox.
6. Muncul Dialog Configuration
7. Kemudian klik remove configuration.
8. Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
9. Jalankan kembali Aplikasi Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.
10. Setting Interface Seperti gambar berikut :
Ket :
 Pada Ether 1 menjadi Router Utama
 Pada Ether 3 menjadi LAN
11. Setting IP Address, pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini :
12. Setting OSPF, dengan cara :
 Klik Routing
 Pilih OSPF
 Pilih menu Instances,atur seperti gambar :
13. Tambah Routing dengan cara :
 Klik IP Routes, lalu +
 Tambahkan Gateway,maka klik OK.
 Maka tampilan penambahan Router.
Setting Router 2
1. Buka Aplikasi Winbox
2. Klik MAC Address Router, klik connect.
3. New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-
4. Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
5. Jalankan kembali winbox.
6. Muncul Dialog Configuration
7. Kemudian klik remove configuration.
8. Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
9. Jalankan kembali Aplikasi Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset
10. Setting Interface Seperti gambar berikut :
Ket:
 Pada Ether 1 diubah menjadi Router Utama
 Pada Ether 4 diubah menjadi LAN
 Pada Ether 5 diubah menjadi LAN2
11. Setting IP Address pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini :
12. Setting OSPF, dengan cara :
 Klik Routing
 Pilih OSPF
 Pilih menu Interface atur seperti gambar :
 Pilih menu Instances, atur sesuai gambar :
13. Tambah Routing dengan cara :
 Klik IP Routes, lalu +
 Tambahkan Gateway,maka klik OK.
 Maka tampilan penambahan Router.
Setting Router 3 hampir sama dengan router 1 dan 2

Season 4
Rancangan jaringan 4 lantai dengan ospf & wireless backbone
(kelompok 7)
Teori Singkat OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF. OSPF ini termasuk di kategori Link-state routing protocol (sama seperti EIGRP), Link-state routing protocol ini ciri2nya memberikan informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing2. Cara updatenya itu secara Triggered update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim seluruhnya ke router2 lainnya, tetapi hanya informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam 1 area, sehingga meng-efektifkan dan meng-efisienkan bandwidth yg ada, lalu convergencenya antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yg berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke router2 lainnya. Trus tidak mudah terjadi Routing loops, jika teman2 menggunakan routing protocol OSPF maka dibutuhkan power memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah utk di konfigurasi. OSPF berdasarkan Open Standard, maksudnya adalah OSPF ini dapat dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor2 lainnya. Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg Link-state - Link-state menggunakan hello packet untuk mengetahui keadaan router tetangganya (bukan keseluruhan), apakah masih hidup ataukah sudah mati. - Menggunakan hello information dan LSAs (Link-state advertisement) yang diterima oleh router lain utk membuat database (topological database) ttg networknya di masing2 router - Menggunakan algoritma SPF utk mengkalkulasi jarak terpendek utk ke setiap network - Support CIDR dan VLSM Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg OSPF OSPF dalam menentukan Best Path (Jalur terbaiknya) berdasarkan :
- Cost yang berdasarkan speed dari link (bandwidth) - Speed dari linknya (bandwidth) - Cost yang paling kecil dari link OSPF
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router utama, router 1, router 2, dan router 3. Antara router semuanya sling terhubung serperti gambar dibawah ini:
Konfigurasi / Simulasi Router Mikrotik
Pembagian tugasnya :
1. Tim / kelompok pengkonfigurasi router :
a. RouterUtama Kelompok 8
b. Router1 Kelompok 9
c. Router2 Kelompok 6
d. Router3 Kelompok 5
2. Tim / kelompok pengkonfigurasi bridge :
a. Bridge 1 : Kelompok 1
b. Bridge 2 : Kelompok 2
c. Bridge 3 : Kelompok 3
d. Bridge 4 : Kelompok 4
e. Bridge 5 : Kelompok 10
a. Pengaturan Router Utama
1) Buka aplikasi winbox, dan pilih connect
2) Reset Router Mikrotik Anda dengan masuk ke menu New Terminal> Ketik perintah: sys reset lalu ENTER kemudian tekan tombol Y.
Seperti gambar dibawah ini:
3) Jalankan kembali aplikasi Winbox-nya sampai benar-benar jalan.
4) Atur IP address untuk wireless LAN dengan mengklik “IP > Addresses > + >”
5) Kemudian klik menu wireless dan enable-kan wireless yang telah ada dalam list tersebut dengan meng-klik tanda checklist (√). Lalu double click dan atur SSID-nya melalui tab wireless. Ubah mode menjadi ap bridge.
6) Atur DHCP melalui menu IP > DHCP Server. Klik DHCP Setup dan klik next. Untuk Interface-nya pilih wlan1. Pada bagian DNS Server, masukkan alamat IP DNS 10.1.1.5 dan 10.1.1.3
7) Lalu atur OSPF melalui menu Routing > OSPF. Pilih tab networks, atur seperti gambar di bawah. Alamat IP 192.168.1.0/24 untuk backbone.
8) Kemudian atur NAT untuk access ke Internet melalui menu IP > Firewall, tab NAT. Atur seperti gambar di bawah.
9) Pengaturan router utama selesai
b. Pengaturan Router 1
a. Buka winbox, pilih connect
b. Reset winbox Anda, lalu koneksikan kembali
c. Hidupkan wireless mikrotik terlebih dahulu pada menu wireless.
d. Koneksikan dengan router utama (perhatikan SSID yang tertangkap oleh router. Pastikan nama wireless yang dipilih routerutama) dengan klik menu quick set. Pilih jaringan routerutama, klik connect.
e. Pada menu address acquisition, pilih button static untuk memasukkan IP secara manual. Untuk router 1, masukkan IP 192.168.1.2/24. Masukkan juga alamat gateway.
f. Atur IP Address untuk Clients (pada ether5).
g. Atur DHCP
Pilih interface ether 5. Pada bagian DNS Server, masukkan alamat IP DNS 10.1.1.5 dan 10.1.1.3. klik next sampai selesai.
h. Atur OSPF.
i. selesai
c. Pengaturan Router 2
a. Buka winbox, pilih connect
b. Reset winbox Anda, lalu koneksikan kembali
c. Hidupkan wireless mikrotik terlebih dahulu pada menu wireless.
d. Koneksikan dengan router utama (perhatikan SSID yang tertangkap oleh router. Pastikan nama wireless yang dipilih routerutama) dengan klik menu quick set. Pilih jaringan routerutama, klik connect.
e. Pada menu address acquisition, pilih button static untuk memasukkan IP secara manual. Untuk router 1, masukkan IP 192.168.1.3/24. Masukkan juga alamat gateway.
f. Atur IP Address untuk Clients (pada ether4)
g. Atur IP Address untuk Clients (pada ether5).
h. Atur DHCP
Pilih interface ether 5. Pada bagian DNS Server, masukkan alamat IP DNS 10.1.1.5 dan 10.1.1.3. klik next sampai selesai.
i. Atur OSPF
j. selesai
d. Pengaturan Router 3
a. Buka winbox, pilih connect
b. Reset winbox Anda, lalu koneksikan kembali
c. Hidupkan wireless mikrotik terlebih dahulu pada menu wireless.
d. Koneksikan dengan router utama (perhatikan SSID yang tertangkap oleh router. Pastikan nama wireless yang dipilih routerutama) dengan klik menu quick set. Pilih jaringan routerutama, klik connect.
e. Pada menu address acquisition, pilih button static untuk memasukkan IP secara manual. Untuk router 1, masukkan IP 192.168.1.4/24. Masukkan juga alamat gateway.
f. Atur IP Address untuk Clients (pada ether4).
g. Atur IP Address untuk Clients (pada ether5).
h. Atur DHCP
Pilih interface ether 5. Pada bagian DNS Server, masukkan alamat IP DNS 10.1.1.5 dan 10.1.1.3. klik next sampai selesai.
e. Atur OSPF
f. Selesai.
g. Pengaturan Untuk Router sebagai Switch (Bridge)
a. Untuk persiapan awal hingga melakukan reset sistem, sama seperti cara untuk mengkonfigurasi router diatas.
b. Setelah sistem direset, maka setingan yang ada di dalam routerpun sudah tidak ada.
c. Kemudian klik menu Interface  [+] (tanda tambah), dan lakukan setingan seperti berikut.
d. Kemudian pilih tab ports, dan tambahkan semua port yang akan difungsikan sebagai swtich. Lakukan langkah seperti berikut.
e. Sehingga hasilnya akan menjadi seperti berikut, dan router sudah bisa difungsikan sebagai switch.
Ether1 tidak diatur port-nya, karena ether1 digunakan untuk koneksi ke routher

Season 5
Perancangan jaringan wireless wds mesh
(kelompok 8)
Teori Singkat
Wireless Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi Wireless dalam jaringan draft IEEE 802.11. Sistem yang memungkinkan perluasan jaringan wireless melalui beberapa akses poin tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan akses poin tambahan tersebut, tidak seperti pada infrastruktur WLAN tradisional. Keuntungan utama WDS adalah ia mempertahankan alamat MAC paket klien di seluruh hubungan antara access point. Anda yang menggunakan otentifikasi dengan router-OS atau mikrotik, tentu pernah mengalami kasus pengguna yang mengakses pada repeater bukan AP induk, terpental logout kembali ke halaman login bila otentifikasi routerOS diset hanya mengijinkan 1 ID untuk tiap MAC address, karena AP repeater yang tidak diset sebagai WDS akan terbaca oleh mikrotik sebagai klien dengan 1 MAC address, bila ada MAC address kedua atau klien kedua yang mengakses dari AP repeater yang sama, maka mikrotik akan mengeluarkannya dari halaman login untuk pengamanan. Sebuah Access Point dapat berupa stasiun pangkalan utama di BTS, relay atau remote. AP di pangkalan utama biasanya dihubungkan ke kabel Ethernet. Sebuah base station relay, merelay data antara AP di base stasiun induk ke AP di pangkalan yang lebih jauh, ke klien wireless atau AP relay lainnya untuk terkoneksi ke AP induk atau ke base station relay lainnya. Sebuah stasiun terjauh menerima permintaan koneksi dari klien wireless dan melewati mereka (AP relay/ repeater) untuk sampai ke stasiun relay atau hingga ke AP di stasiun master. Sambungan antara "klien" yang dibuat, menggunakan alamat MAC bukan dengan IP (sumber: Wikipedia). WDS juga dapat disebut sebagai repeater mode karena muncul untuk menjembatani dan menerima klien wireless pada waktu yang sama. Untuk membuat WDS kita membutuhkan setidaknya 2 Access Point di tempat yang berbeda, satu sebagai master Access Point WDS dan yang lain sebagai relay Access Point WDS. Pada sekitar tahun 2006, penulis hanya menemukan merek-merek tertentu yang memiliki fitur WDS, sekarang hampir semua merek di pasaran telah memasukkan fitur WDS sebagai fitur standarnya.
Topologi Jaringan
Konfigurasi / Simulasi Router Mikrotik
Pembagian Tugas
1. Router Utama : Kelompok 6
2. Router 1 : Kelompok 1
3. Router 2 : Kelompok 2
4. Router 3 : kelompok 3
5. Router 4 : Kelompok 4
1) Buka Aplikasi Winbox, dan pilih connect.
2) Reset Mikrotik anda dengan masuk ke menu New Terminal -> Ketik perintah : sys reset lalu ENTER, kemudian tekan tombol Y.
3) Selanjutnya Klik Wireless , Klik kanan wlan1 lalu enable. Setelah itu double klik wlan1. Masuk ke Interface <wlan1>. Setelah itu klik tab Wireless.
4) Lalu atur sesuai gambar berikut.
5) Selanjutnya klik tab WDS.Dan atur sesuai dengan gambar.
6) Selanjutnya klik Menu Mesh. Dan pilih Tab Mesh dan klik +.
7) Selanjutnya pilih Tab Ports. Buat dua buah tambahan port , seperti yang ada pada gambar.
8) Setelah itu Klik Menu IP -> Adresses dan Klik Menu +.
9) IP address untuk :
 Router Utama :
 Router 1:
 Router 2:
 Router 3
 Router4 :
10) Selanjutnya pengaturan DHCP Server untuk semua router. Klik IP -> DHCP Server . lalu klik DHCP Setup. Pilih DHCP Interfacenya Mesh Interface. Lakukan seperti gambar.
11) Selanjutnya pengaturan routing ke router utama dari router 1,2,3 dan 4(Selain Router Utama). Klik IP – Routes dan klik +. Lalu atur sesuai dengan gambar berikut.
12) Lalu klik Apply dan OK.
13) Jika sukses, maka tampilan dari Wireless Tablenya adalah :
14) Ini menandakan semua router sudah dan Client sudah bisa terhubung.
15) Selanjutnya, untuk mencoba koneksi jaringan, lakukan ping ke IP:
 192.168.88.1
 192.168.88.2
 192.168.88.3
 192.168.88.4
 192.168.88.5
 10.1.1.1
Jika ping berhasil, maka perancangan jaringan wireless WDS Mesh telah berhasil dilakukan.


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai Router.Mikrotik didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet
Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF. OSPF ini termasuk di kategori Link-state routing protocol (sama seperti EIGRP), Link-state routing protocol ini ciri2nya memberikan informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing2.
Wireless Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi Wireless dalam jaringan draft IEEE 802.11. Sistem yang memungkinkan perluasan jaringan wireless melalui beberapa akses poin tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan akses poin tambahan tersebut, tidak seperti pada infrastruktur WLAN tradisional. Keuntungan utama WDS adalah ia mempertahankan alamat MAC paket klien di seluruh hubungan antara access point. Anda yang menggunakan otentifikasi dengan router-OS atau mikrotik, tentu pernah mengalami kasus pengguna yang mengakses pada repeater bukan AP induk, terpental logout kembali ke halaman login bila otentifikasi routerOS diset hanya mengijinkan 1 ID untuk tiap MAC address, karena AP repeater yang tidak diset sebagai WDS akan terbaca oleh mikrotik sebagai klien dengan 1 MAC address, bila ada MAC address kedua atau klien kedua yang mengakses dari AP repeater yang sama, maka mikrotik akan mengeluarkannya dari halaman login untuk pengamanan. Sebuah Access Point dapat berupa stasiun pangkalan utama di BTS, relay atau remote.